
Disusun Oleh : kelompok 1
Kelas : X TAV 1
TAHUN PELAJARAN 2013/2014
UPTD SMK N 1 TONJONG
Alamat
: jln raya kutamendala, tonjong - Brebes
BAB
I
PENDAHULUAN
A.Latar
Belakang
Badan sehat dan bugar, tentu menjadi
idaman setiap orang. Namun tak setiap orang benar-benar tahu pasti bugar
tidaknya tubuh masing-masingsebelum di tes dengan tes kebugaran. Kebugaran
jasmani yang baik meruapkan modal utama bagi seseorang untuk melaukan
aktifitas fisik secaraberulang dalam waktu yang relatif lama tanpa menimbulkan
kelelelahan yangberarti. Tujuan dari tes kebugaran jasmani diharapkan seseorang
atau civitasakademika UNY mampu bekerja dengan produktif , efisien, dan tidak
mudahterserang penyakit, bersemangat berprestasi secara optimal, dan
tangguhdalam mnyelesaikan tugas-tugasnya. Kebugaran jasmani yang optimal
dapatdiperoleh melalui latihan fisik yang benar, teratur, dan terukur. Selain
itu,mengkonsumsi makanan yang sehat dan bergizi serta memperhatikan
aktifitasrekreasi sebagai penyeimbang kondisi fisik dan mental sangat penting
dalammenjaga kebugaran jasmani.Tes kebugaran merupakan tes yang bertujuanuntuk
mengukur bugar tidaknya tubuh kita. Apabila kita melakukan sesuatudan fisik
terasa sangat letih, padahal seharusnya tidak, maka bisa jadi kitamemang kurang bugar
B.Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini
untuk memberi pengertian betapapentingnya tes kebugaran bagi tubuh supaya kita
bisa bekerja secara energik,efisien dan tidak mudah terserang penyakit
BAB II
PEMBAHASAN
A. KONSEP DAN TEORI
KEBUGARAN JASMANI
Pengertian kebugaran jasmani menurut
:
- Prof. Sutarman,
kebugaran jasmani adalah adalah
suatu aspek,yaitu aspek fisik dan kebugaran yang menyeluruh (total fitness)
yang memberikesanggupan kepada seseorang untuk menjalankan hidup yang produktif
dan dapatmenyesuaikan diri pada tiap pembebanan fisik (physical stress) yang
layak.
- Proff. Soedjatmo Soemowardoyo
menyatakan bahwa kesegaran jasmani
adalah kemampuan tubuh untuk menyesuaikan fungsi alat tubuhnya dalam
batasfisologi terhadap lingkungan (ketinggian, kelembapan suhu, dan sebagainya)
danatau kerja fisik dengan yang cukup efisien tanpa lelah secara berlebihan.
Secaraumum pengertian kebugaran jasmani adalah kemampuan seseorang
untukmenjalankan pekerjaan sehari hari dengan ringan dan mudah tanpa
merasakankelelahan yang berarti dan masih mempunyai cadangan tenaga untuk
melakukankegiatan yang lain.
Manfaat kebugaran jasmani bagi tubuh
antara lain, dapat mencegah berbagai penyakit seperti jantung, pembuluh
darah,dan paru-paru sehingga menigkatkan kualitas hidup secara keseluruhan.
Dengan jasmani yang hugar hidup menjadi semangat dan menyenangkan. Kebugaran
jasmani tidak hanya menggambarkan kesehatan, tetapi lebih merupakan cara
mengukur individu melakukan kegiatannya sehari-hari.
- Ada 3 hal penting dalam kebugaran jasmani, yaitu :
- Fisik, berkenaan dengan otot, tulang, dan bagian lemak.
- Fungsi Organ, berkenaan dengan efisiensi sistem jantung, pembuluh darah, danpernapasan (paru – paru).
- Respon Otot, berkenaan dengan kelenturan, kekuatan, kecapatan, dan kelemahan.
Berdasarkan konsep kebugaran jasmani
tersebut, maka kebugaran jasmani yang dibutuhkan untuk setiap orang sangat
berbeda, tergantung dari sifat tantangan fisik yang dihadapinya. Contohnya,
seorang kuli yang setiap hari bekerja memanggulbarang-barang berat, maka ia
harus memiliki kekuatan otot, anaerobic power, dayatahan, dan sebagainya yang
lebih baik daripada seorang pekerja kantor.
Pekerja kantor tidak banyak menguras
tenaga, ia hanya membutuhkan buku-buku dari meja ke rak buku atau menekan
tombol keyboard computer. Dengan demikian tingkat kebugaran jasmani yang mereka
miliki dan mereka butuhkan sangat berbeda. Kerja fisik ataupun latihan dalam
jangka pendek misalnya kurang dari 5 menit, belum mutlak memerlukan pembakaran
dengan terus berlangsung melalui pembakaran dengan oksigen. Dengan demikian,
jantung, peredaran darah, dan paru-paru (alatpernapasan) harus giat bekerja
untuk menyalurkan oksigen ke bagian-bagian tubuh yang aktif bekerja. Jadi,
gerak kerja ataupun latihan yang cukup lama sebenarnya mendorong kerja jantung,
peredaran darah, dan paru-paru sehingga dapat menghasilkan perubahan ke arah
yang lebih baik dari keadaan daya tahan tubuh,terutama jantung.
Adapun perubahan-perubahan tersebut
dinamakan “efek latihan”. Efek latihan itu anatara lain :
- Alat-alat pernapasan bertambah kuat sehingga memungkinkan aliran udara yang cepat kedalam dan keluar paru-paru.
- Kerja jantung bertambah kuat dan efisien untuk dapat memompakan lebih banyak darah yang mengandung oksigen pada tiap denyutan.
- Peredaran darah menjadi lancar sehingga unsure-unsur gizi makanan dapat dengan mudah disuplai ke seluruh jaringan tubuh.
- Tegangan (tonus) otot di seluruh tubuh meningkat sehingga menjadi lebih kuat.
Pusat
kebugaran jasmani dan rekreasi menyusun rangkaian tes yang diberi nama Tes
Kebugaran Jasmani Indonesia (TKJI) yang kategorinya dikelompokan menjadi 4
kelompok
- Umur 6 s/d 9 tahun
- Umur 10 s/d 12 tahun
- Umur 13 s/d 15 tahun
- Umur 16 s/d 19 tahun
Kategori dengan
membedakan juga jenis kelamin dimana kategori putra dan putri. TKJI merupakan
battery test dimana terdiri dari
- Sprint
Sprint atau lari cepat
bertujuan untuk mengukur kecepatan. Kategori jarak yang harus ditempuh oleh
masing-masing kelompok umur berbeda.
Kelompok Umur
|
Jarak
|
Keterangan
|
|
Putra
|
Putri
|
||
6 s/d 9 Tahun
|
30 Meter
|
30 Meter
|
Pencatatan waktu
dilakukan dalam satuan detik dengan satu angka dibelakang koma
|
10 s/d 12 Tahun
|
40 Meter
|
40 Meter
|
|
13 s/d 15 Tahun
|
50 Meter
|
50 Meter
|
|
16 s/d 19 Tahun
|
60 Meter
|
60 Meter
|
Sedangkan penilaian tesnya adalah
Umur 6 s/d 9 tahun
|
Nilai
|
Umur 10 s/d 12 tahun
|
||
Putra
|
Putri
|
Putra
|
Putri
|
|
sd- 5.5 detik
|
sd – 5.8 detik
|
5
|
sd- 6.3 detik
|
Sd – 6.7 detik
|
5.6 – 6.1 detik
|
5.9 – 6.6 detik
|
4
|
6.4 – 6.9 detik
|
6.8 – 7.5 detik
|
6.2 – 6.9 detik
|
6.7 – 7.8 detik
|
3
|
7.0 – 7.7 detik
|
7.6 – 8.3 detik
|
7.0 – 8.6 detik
|
7.9 – 9.2 detik
|
2
|
7.8 – 8.8 detik
|
8.4 – 9.6 detik
|
8.7 – dst
|
9.3 – dst
|
1
|
8.9 – dst
|
9.7 – dst
|
Umur 13 s/d 15 tahun
|
Nilai
|
Umur 16 s/d 19 tahun
|
||
Putra
|
Putri
|
Putra
|
Putri
|
|
sd- 6.7 detik
|
sd – 7.7 detik
|
5
|
sd- 7.2 detik
|
sd – 8.4 detik
|
6.8 – 7.6 detik
|
7.8 – 8.7 detik
|
4
|
7.3 – 8.3 detik
|
8.5 – 9.8 detik
|
7.7 – 8.7 detik
|
8.8 – 9.9 detik
|
3
|
8.4 – 9.6 detik
|
9.9 – 11.4 detik
|
8.8 – 10.3 detik
|
10.9 – 11.9 detik
|
2
|
9.7 – 11.0 detik
|
11.5 – 13.4 detik
|
10.4 – dst
|
12.0 – dst
|
1
|
11.1 – dst
|
13.5 – dst
|
- Pull-Up
Pull-Up bertujuan untuk mengukur kekuatan otot lengan dan bahu.
Untuk penilaian kelompok umur 06 – 09 tahun dan umur 10 – 12 tahun
melakukan pull-up selama 60 detik dengan penilaian.
Umur 6 s/d 9 tahun
|
Nilai
|
Umur 10 s/d 12 tahun
|
||
Putra
|
Putri
|
Putra
|
Putri
|
|
40 detik keatas
|
33 detik keatas
|
5
|
51 detik keatas
|
40 detik keatas
|
22 – 39 detik
|
18 – 32 detik
|
4
|
31 – 51 detik
|
20 – 39 detik
|
09 – 21 detik
|
09 – 17 detik
|
3
|
15 – 30 detik
|
08 – 19 detik
|
03 – 08 detik
|
03 – 08 detik
|
2
|
05 – 14 detik
|
02 – 07 detik
|
00 – 02 detik
|
00 – 02 detik
|
1
|
00 – 04 detik
|
00 – 01 detik
|
Untuk kelompok umur 13 – 15 tahun dan umur 16 – 19 tahun,
melakukan gerakan pull-up selama 60 detik. Penilaian putra dihitung
frekuensinya, sedangkan yang putri yang dihitung waktunya, masing-masing
penilaian sebagai berikut.
Umur 13 s/d 15 tahun
|
Nilai
|
Umur 16 s/d 19 tahun
|
||
Putra
|
Putri
|
Putra
|
Putri
|
|
16 keatas
|
41 detik keatas
|
5
|
19 keatas
|
40 detik keatas
|
11 – 15
|
22 – 40 detik
|
4
|
14 – 18
|
20 – 39 detik
|
06 – 10
|
10 – 21 detik
|
3
|
09 – 13
|
08 – 19 detik
|
02 – 05
|
03 – 09 detik
|
2
|
05 – 08
|
02 – 07 detik
|
00 – 01
|
00 – 02 detik
|
1
|
00 – 04
|
00
– 02 detik
|
2. Sit-Up
Sit-up bertujuan untuk
mengukur kekuatan dan ketahanan otot perut. Kelompok umur 6-9 tahun dan 10-12
tahun melakukan selama 30 detik dengan kreteria penilaian
Umur 6 s/d 9 tahun
|
Nilai
|
Umur 10 s/d 12 tahun
|
||
Putra
|
Putri
|
Putra
|
Putri
|
|
17 keatas
|
15 keatas
|
5
|
23 keatas
|
20 keatas
|
13-16 kali
|
11-14 kali
|
4
|
18-22 kali
|
14-19 kali
|
07-12 kali
|
04-10 kali
|
3
|
12-17 kali
|
07-13 kali
|
02-06 kali
|
02-03 kali
|
2
|
04-11 kali
|
02-06 kali
|
00-01 kali
|
00-01 kali
|
1
|
00-03 kali
|
00-01 kali
|
Sedangkan untuk
kreteria penilaian kelompok umur 13-15 tahun dan 16-19 tahun yang melakukan
selama 60 detik adalah
Umur 13 s/d 15 tahun
|
Nilai
|
Umur 16 s/d 19 tahun
|
||
Putra
|
Putri
|
Putra
|
Putri
|
|
38 keatas
|
28 keatas
|
5
|
41 keatas
|
29 keatas
|
28-37 kali
|
19-27 kali
|
4
|
30-40 kali
|
20-28 kali
|
19-27 kali
|
09-18 kali
|
3
|
21-29 kali
|
10-19 kali
|
08-18 kali
|
03-08 kali
|
2
|
10-20 kali
|
03-09 kali
|
00-07 kali
|
00-02 kali
|
1
|
00-09 kali
|
00-02ali
|
3. Vertical jump
Tes ini bertujuan untuk mengukur daya ledak otot tungkai. Ukuran
papan sekala selebar 30 cm dan panjang 150 cm, dimana jarak antara garis sekala
satu dengan yang lainnya masing-masing 1 cm. papan sekala ditempelkan di tembok
dengan jarak sekala nol(0) dengan lantai 150 cm. pertama berdiri menyamping
papan sekala dengan mengangkat tangan keatas ukur tinggi yang didapat, kemudian
lakukan lompatan setinggi mungkin sebanyak tiga kali, tiap lompatan dicatat
tinggi yang diperoleh kemudian ambil yang terteinggi, selisih antara raihan
tertinggi dengan pengukuran yang pertama saat tidak melompat adalah hasil
vertical jump. Dengan kreteria penilaiannya :
Umur 6 s/d 9 tahun
|
Nilai
|
Umur 10 s/d 12 tahun
|
||
Putra
|
Putri
|
Putra
|
Putri
|
|
38 cm keatas
|
38 cm keatas
|
5
|
46 cm keatas
|
42 cm keatas
|
30-37 cm
|
30-37 cm
|
4
|
38-45 cm
|
34-41 cm
|
22-29 cm
|
22-29 cm
|
3
|
31-37cm
|
28-33 cm
|
13-21 cm
|
13-21 cm
|
2
|
24-30 cm
|
21-27 cm
|
Dibawah 13 cm
|
Dibawah 13 cm
|
1
|
Dibawah 24 cm
|
Dibawah 21 cm
|
Umur 13 s/d 15 tahun
|
Nilai
|
Umur 16 s/d 19 tahun
|
||
Putra
|
Putri
|
Putra
|
Putri
|
|
66 cm keatas
|
50 cm keatas
|
5
|
73 cm keatas
|
50 cm keatas
|
53-56 cm
|
39-49 cm
|
4
|
60-72 cm
|
39-49 cm
|
42-52 cm
|
30-38 cm
|
3
|
50-59 cm
|
31-38 cm
|
31-41 cm
|
21-29 cm
|
2
|
39-49 cm
|
23-30 cm
|
Dibawah 31 cm
|
Dibawah 21 cm
|
1
|
Dibawah 39 cm
|
Dibawah 23 cm
|
- Lari Jarak Sedang
Lari jaeak sedang dilakukan untuk mengukur daya tahan paru,
jantung, dan pembuluh darah. Jarak yang ditempuh bergantung pada kelompok umur
masinmasing
Kelompok Umur
|
Jarak
|
|
Putra
|
Putri
|
|
6 s/d 9 Tahun
|
600 Meter
|
600 Meter
|
10 s/d 12 Tahun
|
600 Meter
|
600 Meter
|
13 s/d 15 Tahun
|
1000 Meter
|
800 Meter
|
16 s/d 19 Tahun
|
1200 Meter
|
1200 Meter
|
Sedangkan kreteria
penilaiannya sebagai berikut
Umur 6 s/d 9 tahun
|
Nilai
|
Umur 10 s/d 12 tahun
|
||
Putra
|
Putri
|
Putra
|
Putri
|
|
Sd 2’39”
|
Sd 2’53”
|
5
|
Sd 2’09”
|
Sd 2’32”
|
2’40”-3’00”
|
2’54”-3’-23”
|
4
|
2’10”-2’30”
|
2’33”-2’54”
|
3’01”-3’45”
|
3’24”-4’08”
|
3
|
2’31”-2’45”
|
2’55”-3’28”
|
3’36”-4’48”
|
4’09”-5’03”
|
2
|
2’46”-3’44”
|
3’29”-4’22”
|
Dibawah 4’48”
|
Dibawah 5’03”
|
1
|
Dibawah 3’44”
|
Dibawah 4’22”
|
Umur 13 s/d 15 tahun
|
Nilai
|
Umur 16 s/d 19 tahun
|
||
Putra
|
Putri
|
Putra
|
Putri
|
|
Sd 3’04”
|
Sd 3’08”
|
5
|
Sd 3’14”
|
Sd 3’52”
|
3’05”-3’53”
|
3’07”-3’55”
|
4
|
3’15”-4’25”
|
3’53”-4’56”
|
3’54”-4’46”
|
3’56”-4’58”
|
3
|
4’26”-5’12”
|
4’57”-5’58”
|
4’47”-6’04”
|
4’59”-6’40”
|
2
|
5’13”-6’33”
|
5’59”-7’23”
|
Dibawah 6’04”
|
Dibawah 6’40”
|
1
|
Dibawah 6’33”
|
Dibawah 7’23”
|
Untuk kreteria kategori kebugaran kita harus menjumlahkan semua
nilai dari lima item tes tersebut kemudian cocokan dengan table berikut
No.
|
Jumlah Nilai
|
Klasifikasi
|
1
|
22-25
|
Baik Sekali (BS)
|
2
|
18-21
|
Baik (B)
|
3
|
14-17
|
Sedang (S)
|
4
|
10-13
|
Kurang (K)
|
5
|
05-09
|
Kurang Sekali (KS)
|
BAB III
PENUTUP
Dari uraian di atas penulis
menyimpulkan dua manfaat atau maksudmengapa
kita mengukur kesegaran jasmani seseorang.
1.
Untuk
mengetahui kondisi/status kesegaran jasmani seseorang, sekaligusmenentukan
program latihan yg sesuai untuk memelihara atau meningkatkankesegaran jasmani
2.
Untuk
mengevaluasi keberhasilan maupun kegagalan program latihan fisik.Beberapa
bentuk tes dan pengukuran dapat digunakan untuk mengukuratau mengetes kesegaran
jasmani seseorang secara sederhana dan dapat dipakaisebagai penentu bagi siapa saja yang menginginkannya
DAFTAR
PUSTAKA
http://ch1ples.wordpress.com/2008/02/28/mengukur-kesegaran-jasmani-anda/ http://downloads.ziddu.com/downloadfile/2113025/MengukurKesegaranJasmaniAnda.rar.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar